Program Pemanfaatan Energi
Energi yang berasal dari alam seperti fosil-fosil yang menghasilkan gas, batu bara dan
minyak bumi, matahari, air, dan angin merupakan sumber energi yang sangat penting dalam
kehidupan umat manusia karena sifatnya yang dapat menggerakkan berbagai hal di dunia.
Selama ini sebagian besar sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada
penggunaan bahan bakar fosil yang telah banyak menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti
CO2, dan telah memberikan kontribusi terbesar bagi pemanasan global.
Pada dasarnya masalah energi di Indonesia adalah pemakaian energi listrik yang
berlebihan. Setiap tahun dapat diprediksi adanya kenaikan pemakaian listrik sekitar 10 -
15 %. Hal tersebut dikarenakan perilaku pengguna yang konsumtif dan belum sadar tentang
pemakaian dan penggunaan listrik. Akibat dari pemakaian listrik yang berlebihan bisa
berdampak pada krisis listrik. Pemakaian listrik yang tidak terkontrol dapat berdampak pada
naiknya biaya anggaran untuk pembayaran penggunaan listrik. Disamping itu pengadaan
peralatan kantor yang bertambah akan berdampak juga kenaikan konsumsi listrik.
Untuk itu, perlu upaya-upaya efisiensi dalam penggunaannya dan terus mengembangkan
energi alternatif lain yang ramah lingkungan seperti energi Matahari (solar cell) yang terus
menerus mengalir dan tidak akan habis selama matahari masih bersinar, Energi Air, Energi
Angin, Bio-fuel, Panas Bumi (geothermal), dll.
Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk penghematan energi pada
penggunaan listrik yang berlebihan:
1. Pemakaian listrik untuk peralatan elektronik (TV, AC, Lampu, Pemanas Air dll)
Solusi:
• Matikan lampu ruangan jika tidak kita gunakan seperti pada waktu istirahat atau waktu
ruangan sudah kosong/ pulang kantor.
• AC hanya dinyalakan pada saat jam kerja, suhu jangan terlalu dingin agar hemat energi
kira-kira 25-27 C.
• Nyalakan TV seperlunya saja, lebih baik menggunakan TV LCD/ LED yang lebih
menghemat listrik.
• Jika akan menggunakan pemanas air untuk membuat minuman pilih pemanas yang
hemat listrik dan dinyalakan pada saat diperlukan saja.
• Menggunakan produk yang ramah lingkungan, umumnya dapat dikenali dari tanda
atau logo Eco Label baik produk nasional atau manca Negara.
2. Pemakaian listrik untuk peralatan kantor (komputer, printer, server, scanner).
Solusi:
Menerapkan konsep Green Computing yang terdiri dari tiga faktor:
• Perangkat keras (hardware) ‡CPU, hardisk, motherboard, videocard, printer,
monitor.
o Penggunaan komputer secara bersama seperti model Thin Clien atau N Computing
dalam satu ruangan/ satu direktorat.
o Penggunaan printer, faks scanner secara bersamaan misal untuk 1 ruangan ada 1
printer dan scanner.
o Konsolidasi Infrastruktur Server di setiap fakultas/ unit kedalam satu tempat
datacenter terpusat.
o Gunakan monitor LCD/LED untuk menghemat konsumsi listrik
• Perangkat Lunak(software)
o Stadard Industri ACPI (Anvanced Configuration and Power Interface) menetapkan
antarmuka pemrograman standar yang memungkinkan operating system
mengontrol secara langsung penghematan konsumsi daya perangkat keras.
o Metode Virtualisasi adalah metode untuk membuat sesuatu menjadi lepas dari
ketergantungan secara fisik.Contoh: Virtual machine adalah komputer yang
sebenarnya adalah sebuah file hardisk. Jadi bisa menghemat hardware.
• Pengguna (Brainware)
o Mengaktifkan fitur power option yang sudah disediakan oleh operating system
pada setiap perangkat komputer.
o Mematikan komputer ketika komputer tidak dipakai dalam jangka yang lama.
o Menyalakan fitur manajemen daya selama periode pendek komputer tidak aktif.
o Tidak menggunakan screen saver untuk monitor, lebih baik dibuat idle bila
komputer sedang tidak digunakan.
3. Penerangan Jalan dan Gedung
Solusi:
Berhubung Indonesia adalah negara yang luas dan berpenduduk banyak energi yang
dibutuhkan baik siang maupun aktifitas
yang dilakukan pada malam hari, sehingga membutuhkan konsumsi listrik. Pengguna
disarankan agar :
• Mematikan listrik/lampu peralatan yang digunakan untuk perkuliahan setelah selesai.
• Lampu penerangan jalan hanya dinyalakan pada saat perkuliahan malam.
• Lampu penerangan jalan umum menggunakan panel otomatis.
• Menggunakan lampu LED untuk menghemat energi
4. Kurangnya implementasi mengenai penggunaan teknologi/ energi alternatif terbarukan.
Solusi:
• Menggunakan sel surya/ menara surya untuk menghasilkan listrik.
• Memanfaatkan energi yang dihasilkan dari proses bio-fuel/ bio-diesel/ clean-biomass/
geothermal
• Menerapkan konsep smart building yaitu suatu usaha untuk mewujudkan bangunan
hemat energi. Pemanfaatan energi alam, energi buatan, maupun energi terbarukan
untuk utilitas bangunan tinggi dan kompleks. Efisiensi energi pada system
pencahayaan dan penghawaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
material berteknologi terkini, yang mengacu pada sistem sensor dan digitasi.
No comments:
Post a Comment